Asupan Protein dan Gizi untuk Cegah Stunting, Rumah Amal Salman Edukasi Warga Cara Masak Daging Qurban

SATUMEDIAGARUT – Dalam momentum Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan Qurban, Rumah Amal Salman, gelar demo masak dan berikan edukasi pengolahan daging qurban untuk MPASI, kepada warga masyarakat Desa Karyasari Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, di aula desa setempat, Minggu (08/06/2025).

Pantauan media, hadir selaku narasumber, H Wawan Kurnia yang memaparkan berbagai macam cara pengolahan daging dan sayuran agar memiliki protein tinggi dan gizi yang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan. Yang mana diharapkan, dengan adanya edukasi tersebut, warga bisa melakukan cara memasak yang baik di rumahnya masing-masing.

Ketua Program Rumah Amal Wilayah Garut, Sinta Nurhia Dewi, disela kegiatan menyampaikan, Rumah Amal Salman sebagai Lembaga Amil Zakat, lembaga filantropi. Setiap momentum qurban, melakukan pendistribusian hewan qurban yang dipotong di beberapa lokasi.

“Salah satunya di Desa Karyasari, karena desa ini salah satu binaan Rumah Amal Salman. Jadi kita selain disini, kita juga konsen kepada program stunting dan peningkatan akses makanan bergizi untuk masyarakat. Nah itu melalui program, sekarang itu kita punya green house di Dusun 1, budidaya ikan nila dan akuaponik, sayuran-sayuran organik,” ujar Sinta.

Bertepatan dengan qurban, lanjut Sinta, di Desa Karyasari yang merupakan desa binaan, juga dilaksanakan pemotongan hewan qurban di hari kedua dan didistribusikan kepada warga masyarakat sekitar green house dan penerima manfaat program, yakni balita-balita yang masuk katagori stunting, sesuai data dari Puskesmas Bagendit Banyuresmi.

Daging qurban yang dipotong diarea desa pemberdayaan tersebut, kata Sinta, dagingnya sebagian dibagikan kepada penerima manfaat tadi yang stunting. Masing-masing mendapat daging segar dan juga mendapatkan dalam bentuk olahan. Diharapkan olahan ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak balita.

“Biasanya daging segar dari qurban kan belum tentu dimakan oleh anaknya kalau tidak pandai memasak, sesuai tekstur yang dibutuhkan oleh anak. Akhirnya kami mengadakan kegiatan, sekalian kita membagikan makanan dari daging protein hewani, kita juga memberikan ilmunya dengan program demo masak ini, agar ibu-ibu bisa mengolah daging qurban yang kemarin mereka terima di rumahnya,” papar Sinta.

Diharapkan, kata Sinta, momentum qurban ini setiap keluarga mendapatkan daging qurban, dan bagaimana caranya momentum yang baik ini, makanannya juga berefek baik bagi keluarga yang mempunyai balita. Demo masak ini bertujuan memberi edukasi untuk warga, bagaimana cara memasak daging yang baik, alternatif-alternatif masakan yang agar dimakan oleh anak usia 6 bulan sampai 2 tahun.

“Jadi memang, yang 1000 hari kehidupan yang kami bina. Usia yang memang masa pertumbuhan anak. Yang sudah mulai makan, mengenal MPASI itu kan usia 6 bulan sampai 2 tahun, ini yang kami bina, karena secara intervensi gizi itu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya,” jelasnya.

Sinta menyebut, di Desa Karyasari yang menjadi sasaran katagori stunting ada 52 anak, sesuai dengan data yang disinkronisasi dengan Puskesmas setempat. Pihaknya melakukan asesmen dan kemudian dilakukan pembinaan dalam setiap bulan secara rutin tidak hanya saat momen Idul Adha saja.

“Sebelumnya pun, tiap bulan kami berikan dua kali makanan bergizi. Biasanya di luar Idul Adha kami berikannya dalam bentuk olahan, bahan masak. Daging ayam, telur, tahu, tempe, sayur. Protein hewani dan nabati kita berikan, dan ibu-ibunya masak sendiri, dan sesekali kita berikan edukasi memasaknya. PMT yang kami salurkan dua kali dalam sebulan itu, kami berikan dalam bentuk bahan masak tadi,” terang Sinta.

Sinta menambahkan, untuk program penanganan pencegahan stunting yang menjadi binaan Rumah Amal Salman hanya di Desa Karyasari Banyuresmi. Namun ada juga program penanganan masalah sampah di Kecamatan Bayongbong, dan untuk kegiatan demo masak sendiri, pernah juga dilakukan di Kecamatan Leles dan Wanaraja.

“Mudah-mudahan di momen qurban ini, adik-adik bisa mendapatkan haknya untuk memenuhi kebutuhan gizinya melalui protein hewani yang terkandung dalam daging qurban, ditambah rasa cinta orangtuanya, memasak daging qurban yang mereka terima untuk menjadi asupan makanan bergizi bagi adik-adik, sehingga pertumbuhan dan perkembangan bisa lebih baik, tidak ada lagi kasus stunting di Desa Karyasari,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan