satumediagarut – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan bahwa pekerja migran Indonesia (PMI) akan memperoleh akses kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp100 juta. Program ini akan difasilitasi oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha bagi PMI di luar negeri .
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat ini masih dalam tahap kajian bersama Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan, fasilitas ini bisa melindungi para PMI dari lintah darat .
Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan diberikan kepada PMI yang telah memperoleh sertifikat kerja dan dapat digunakan untuk membiayai pelatihan. Sebagai contoh, jika biaya pelatihan mencapai Rp20 juta, maka PMI tersebut berhak mendapatkan KUR hingga Rp100 juta.
“Untuk KUR sendiri kan ketika mereka mendapat kepastian bekerja. Misalnya biayanya Rp20 juta, nah kita sudah menyiapkan KUR itu sampai nilainya Rp100 juta. Artinya mereka bisa langsung menggunakan akses ini,” ujar Erick saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11/2024)
Untuk mempermudah akses pendanaan, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan memperluas jangkauannya ke berbagai negara, khususnya di wilayah yang belum memiliki kantor cabang.
Negara-negara mitra yang menjadi fokus ekspansi meliputi Arab Saudi, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia hingga Taiwan .
“Kita punya aksesnya kita support. Tetapi kalau misalnya seperti di Malaysia, Saudi, kita sebenarnya sudah meminta bantuan dari pada pemerintah,” Ungkapnya .
“Bahkan kalau di Saudi kita sudah mengirim surat untuk kita dibukakan akses membuka salah satu bank Himbara di sana,” tuturnya.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan segera direalisasikan setelah pemerintah menyelesaikan kajian dan menerbitkan regulasi yang menjadi payung hukum program tersebut .
“Nanti ada payung hukumnya yang harus didiskusikan,” ucap Erick.
Senada dengan itu, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa banyak PMI yang masih menghadapi ketidakstabilan ekonomi meskipun telah lama bekerja di luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah berencana membantu mereka mengelola keuangan agar lebih optimal .
“Jadi saya sering mengatakan beberapa pekerja migran kita kalau pulang itu bukan tambah kaya tapi kadang-kadang tambah miskin. Banyak masalah, cerai, bawa pulang anak, hidup keluarganya hedon,” ucap Karding (TN_IRS)